STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN


  • 1. STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN 
  • 2. STRUKTUR AKAR Akar merupakan bagian dari tumbuhan yang ada di dalam tanah. Pada tumbuhan tingkat tinggi, sistem perakaran dapat dibedakan menjadi Sistem Perakaran Serabut dan Sistem Perakaran Tunggang. Pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut. Peristiwa ini disebut aktivitas kambium. Struktur akar dibedakan menjadi struktur luar dan struktur dalam.
  • 3. 1. Struktur Luar (Morfologi) Akar Sruktur luar (Morfologi) akar terdiri dari leher akar, badan akar, cabang akar, rambut akar, dan tudung akar (kaliptra). Tudung akar (kaliptra) terdiri atas sel-sel parenkima yang berdinding tipis dan berbentuk kubus, penuh berisi protoplasma dan sedikit vakuola. Tudung akar (Kaliptra) ini berfungsi untuk melindungi akar ketika akar menembus tanah dan menentukan arah pertumbuhan tanaman tersebut.
  • 4. 2. Struktur Dalam (Anatomi) Akar Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam. Dan Secara anatomis, akar tersusun oleh tiga lapisan jaringan pokok atau tiga sistem jaringan, yaitu sistem jaringan dermal (epidermis), sistem jaringan dasar (korteks), dan silinder pusat (stele).
  • 5. a) Jaringan Dermal (Epidermis) Susunan sel-selnya rapat, berbentuk pipih, berdinding tipis, dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air, pada daerah ujung akar yaitu bulu akar ini merupakan modifikasi dari sel epidermis akar menjadi rambut akar. Lapisan kutikula sangat tipis karena bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
  • 6. b. Jaringan Dasar (Korteks) Korteks merupakan daerah antara epidermis dengan silinder pusat. Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim yang tersusun melingkar. Lapisan luar korteks dapat menjadi eksodermis sedangkan bagian dalam korteks menjadi endodermis.
  • 7. c. Silinder Pusat (Stele) Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar. Terdiri dari berbagai macam jaringan : Persikel/Perikambium Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar. Berkas Pembuluh Angkut/Vasis Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium. Empulur Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim.
  • 8. FUNGSI AKAR Merupakan tempat masuknya air dan mineral; rambut akar mengambil air dan garam-garam mineral dari dalam tanah. Membantu pernapasan, oksigen dapat masuk melalui akar secara difusi. Melekatkan dan menopang tubuh tumbuhan agar tegak dan kokoh. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
  • 9. STRUKTUR BATANG Batang merupakan organ tumbuhan penting yang dapat membuat tumbuhan bisa tinggi menjulang, hal ini dilakukan untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup. Batang merupakan saluran penghubung agar air dan mineral yang diserap oleh akar dapat sampai ke daun untuk proses fotosintesis.
  • 10. 1. Struktur Luar (Morfologi) Batang Pada tumbuhan Angiospermae ada 3 tipe batang, yaitu Tipe rumput (kalmus), tipe luna berair (herbaesus atau terna), dan tipe berkayu. Pada tumbuhan herba (terna) umumny lunak, berwarna hijau karena berklorofil, jaringan kayunya sedikit atau tidak ada, ukuran batang kecil dan pendek, bagian luar batang berupa lapisan epidermis yang berdinding tipis, tidak terdapat gabus dan terdapat stomata.
  • 11. 2. Struktur Dalam (Anatomi) Batang Pada ujung batang yang sedang tumbuh, tepatnya di belakang meristem apikal, terbentuk jaringan primer yang terdiri atas : Protoderma , merupakan bagian luar yang akan membentuk apidermis. Prokambium , terletak di bagian tengah, akan membentuk xilem,floem, dan kambium vaskular. Meristem dasar , yaitu jaringan yang akan membentuk empulur dan korteks.
  • 12. 3. Struktur Primer Batang Semua tumbuhan memiliki struktur primer, yaitu struktur jaringan yang terbentuk pada awal pertumbuhan batang pada ujung batang. Berikut ini akan dibahas strukuktur primer batang monokotil dan dikotil.
  • 13. a) Struktur Primer Batang Monokotil Terdiri dari epidermis bagian luar, dan pada bagian dalam terdiri atas slerenkima, parenkima korteks, ikatan pembuluh, dan parenkima empulur. Ikatan pembuluh pada struktur primer batang monokotil tersebar acak hingga ke empulur dan bertipe kolateral tertutup, sehingga batas korteks dan empulur tidak tampak. Selain itu, di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder.
  • 14. b) Struktur Primer Batang Dikotil Dibangun oleh sistem jaringan primer sebagai berikut : a. Epidermis b. Korteks c. Stele atau silinder pusat yang tersusun atas : a) Floem Primer b) Kambium Vaskular (kambium pembuluh) c) Xilem primer d) Empulur
  • 15. 4. Struktur Sekunder Batang Hanya tumbuhan dikotil yang memiliki kambium sehingga hanyadikotil yang mengalami pertumbuhan sekunder. Jaringan sekunder terbentuk akibat aktivitas kambium. Macam-macam sekunder pada tumbuhan dikotil yaitu : a. Floem Sekunder b. Xilem Sekunder c. Gabus dan Kambium Gabus
  • 16. FUNGSI BATANG Berfungsi sebagai tempat duduk daun. Berfungsi sebagai sarana lintasan air,mineral,dan makanan antar bagian tumbuhan. Pada fase pertumbuhan, batang berfungsisebagai penghasil daun dan tunas. Pada fase reproduksi, batang berfungsi untuk penghasil bunga.
  • 17. STRUKTUR DAUN Struktur daun dikelompokkan menjadi struktur luar dan struktur dalam. Struktur Luar (Morfologi) Daun Daun dapat dikelompokkan berdasarkan: a. Bentuk Helaian Daun b. Bentuk Ujung Daun c. Tepi Daun d. Susunan Tulang daun
  • 18. 2. Struktur Anatomi Daun Daun tersusun atas tiga sistem jaringan, yakni jaringan dermal (epidermis), jaringan dasar (parenkima), jaringan pembuluh (vaskular).
  • 19. a. Jaringan Dermal (Epidermis) Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapat stoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
  • 20. b. Jaringan dasar (Parenkim/Mesofil) Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.
  • 21. c. Jaringan Pembuluh Jaringan pembuluh berupa berkas pengangkut (xilem dan floem). Pada daun, jaringan pembuluh terdapat di tulang daun dan mempunyai susunan seperti batangnya. Semakin dekat dengan ujung tulang daun dan cabang tulang daun, susunan berkas pengangkut semakin sederhana
  • 22. FUNGSI DAUN Sebagai tempat pertukaran gas yang terjadi di stomata Sebagai tempat berfotosintesis Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
  • 23. STRUKTU R BUNGA Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan. Bunga disebut alat-alat perkembangbiakan karena di dalam bunga terdapat alat-alat reproduksi, seperti benang sari, putik, dan kandung lembaga. Bunga dianggap sebagai pucuk (ujung batang) yang termodifikasi, sehingga bagian-bagian bunga merupakan hasil modifikasi dari daun. Bunga hanya muncul saat-saat tertentu
  • 24. Bunga Sempurna Kepala Putik Mahkota Bunga Benang Sari Bakal Buah Kelopak Bunga Tangkai Bunga
  • 25. Perkembangan Bunga menjadi Buah dan Biji Setelah putik dan benang sari masak, maka dapat terjadi proses penyerbukan atau persarian. Penyerbukan dilanjutkandengan peristiwa pembuahan (fertiliasi), yaitu melebrnya inti sel telur dengan inti sperma. Hasil peleburan ini disebut zigot. Zigot akan berkembang menjadi lembaga (embrio), dan akhirnya akan berkembang menjadi tumbuhan baru. Setelah pembuahan, bakal buah akan berkembang menjadi buah dan bakal biji menjadi biji. Kelopak, mahkota, dan benang sari kemudian mati dan gugur.
  • 26. BUAH Berdasarkan asal terbentuknya : a. Buah sejati b. Buah Semu Berdasarkan struktur kulit buahnya : a. Buah kering b. Buah berdaging Kulit buah dapat dibedakan menjadi tiga lapisan : a. Eksokarp b. Mesokarp c. Endokarp
  • 27. BIJI Biji terdiri dari kulit biji, endosperma (putih lembaga), dan embrio (lembaga). Embrio memiliki bagian-bagian calon kar (akar lmbaga atau radikula), calon daun (plumula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga (cauliculus).
  • 28. PERAN PEMBULUH XILEM DAN FLOEM Pada tumbuhan berpembuluh, pengangkutan air dan garam mineral serta hasil fotosintesis dilakukan oleh jaringan pembuluh, yang terdiri dari 2 kelompok sel, yaitu : Xilem , fungsi utamanya mengangkut air tanah serta zat yang terlarut di dalamnya dari akar sampai ke daun. Floem , fungsi utamanya mengangkut zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Pada batang, berkas xilem umumnya bergabung dengan berkas floem dalam suatu ikatan berkas pembuluh
  • 29. THaNK YOU FOR ýÔüR ÃTTENTION   
  • http://signatures.mylivesignature.com/54491/118/FEE28E5BDCADF113D121A957C0680622.png

BIOLOGI SEL (STRUKTUR DAN FUNGSI SEL)


Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel sendiri adalah kesatuan structural dan fungsional makhluk hidup

Teori-teori tentang sel

- Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil pengamatannya ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula)
- Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi)
- Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut “Sarcode”
- Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi Protoplasma
- Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838 menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan. Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan structural makhluk hidup.
- Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang pada protoplasma yaitu inti (nucleus)
- Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup
- Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis celulla ex celulla)

Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti

a. sel prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti tersebar dalam sitoplasma (sel yang memiliki satu system membran. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri dan alga biru
b. sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh satu system membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah semua makhluk hidup kecuali bakteri dan alga biru
Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan tetapi, sel prokariotik mempunyai ribosom(tempat protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut :

Sel Prokariotik
- Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang dinamakan nucleoid
- Organel-organelnya tidak dibatasi membran
- Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
- Diameter sel antara 1-10mm
- Mengandung 4 subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya sirkuler

Sel Eukariotik
- Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
- Organel-organelnya dibatasi membran
- Membran selnya tersusun atas fosfolipid
- Diameter selnya antara 10-100mm
- Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya linier

Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya

a. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid
b. Sel Germinal. sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat haploid

Bagian-bagian Sel

- Bagian hidup(komponen protoplasma), terdiri atas inti dan sitoplasma termasuk cairan dan struktur sel seperti : mitokondria, badan golgi, dll
- Bagian mati (inklusio), terdiri atas dinding sel dan isi vakuola

mari kita bahas masing-masing bagian satu per satu

a Dinding sel

Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada selulosa yang kuat yang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk sel. Terdapat liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di luar dengan bahan di dalam sel.
Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu.

Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat dan silikat dari Ca dan Mg.

b. Membran Plasma

Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.

Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen Komponen penyusun membran sel antara lain adalah phosfolipids, protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol.

Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.

Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.

Transpor pasif

Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya.

Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi dengan bantuan protein transpor.

Transpor aktif

Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore.

Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven pumps. Dalam transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter. Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat searah, sedangkan antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah berlawanan. ATP driven pump merupakan suatu siklus transpor Na+/K+ ATPase. Light driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme ini membutuhkan energi cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin.

c. Mitokondria

Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah "pembangkit tenaga" bagi sel.

Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan bentuk mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam membran [Cooper, 2000].

Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton. Dalam hal ini, membran luar mitokondria menyerupai membran luar bakteri gram-negatif. Selain itu, membran luar juga mengandung enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani β-oksidasi menghasilkan Asetil KoA.

Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar terdiri dari 20% lipid dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas permukaan ini meningkat sangat tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks, disebut krista [Lodish, 2001]. Stuktur krista ini meningkatkan luas permukaan membran dalam sehingga meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP. Membran dalam mengandung protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif, ATP sintase yang berfungsi membentuk ATP pada matriks mitokondria, serta protein transpor yang mengatur keluar masuknya metabolit dari matriks melewati membran dalam.

Ruang antar membran yang terletak diantara membran luar dan membran dalam merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi β-oksidasi asam lemak. Di dalam matriks mitokondria juga terdapat materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA), ribosom, ATP, ADP, fosfat inorganik serta ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kalium

d. Lisosom

Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.

- Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.

- Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.

- Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).

e. Badan Golgi

Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.

Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi.

beberapa fungsi badan golgi antara lain :

1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom

f. Retikulum Endoplasma

RETIKULUM ENDOPLASMA (RE) adalah organel yang dapat ditemukan di seluruh sel hewan eukariotik.

Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari bahasa latin yang berarti “jaringan”).

Ada tiga jenis retikulum endoplasma:
RE kasar Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein. RE halus Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel. RE sarkoplasmik RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot.

g. Nukleus

Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri

h. Plastida

Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan. ada tiga macam plastida, yaitu :
- leukoplast : plastida yang berbentuk amilum(tepung)
- kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau. terdiri dari : klorofil a dan b (untuk fotosintesis), xantofil, dan karoten
- kromoplast : plastida yang banyak mengandung karoten

i. Sentriol (sentrosom)

Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom.

Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S, yaitu sentirol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang sentriol. Fase G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk tadi telah memanjang. Terakhir ialah fase M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel.

j. Vakuola

Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah.

fungsi vakuola adalah :
1. memelihara tekanan osmotik sel
2. penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll
3. mengadakan sirkulasi zat dalam sel


Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan

1. Sel Hewan :
* tidak memiliki dinding sel
* tidak memiliki butir plastida
* bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaannya tidak kaku
* jumlah mitokondria relatif banyak
* vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif kecil
* sentrosom dan sentriol tampak jelas

2. Sel Tumbuhan
* memiliki dinding sel
* memiliki butir plastida
* bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulosa
* jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastida
* vakuola sedikit tapi ukurannya besar
* sentrosom dan sentriolnya tidak jelas

Struktur dan Fungsi Jaringan pada Hewan Vertebrata


BAB II StrukturdanFungsiJaringanpadaHewanVertebrata

Saat kita menderita sakit gigi, seluruh badan kita juga akan merasakan sakit. Bagaimana rasa sakit tersebut dapat sampai ke seluruh tubuh?Rasa sakit tersebut dikirim ke otak.Dari otak, sinyal-sinyal tersebut diolah dan dikirim ke seluruh tubuh.Itulah salah satu jaringan yang menyusun organ otak. Selain jaringan saraf, apa saja jenis yang menyusun organ tubuh pada hewan Vertebrata?
  1. Jaringan Hewan Vertebrata
Jaringan penyusun organ tubuh hewan yaitu jaringan epitelium, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
  • Jaringan Epitelium
Ciri-ciri jaringan epitelium sebagai berikut.
  1. Melaksanakan fungsi absorpsi dan proteksi atau sebagai kelenjar.
  2. Sel-sel epitelium terikat oleh zat pengikat (semen) sehingga hampir tidak ada ruangan antarsel.
  3. Sel-sel epitelium melekat pada lamina basalis yang berfungsi mengikat jaringan dengan bagian yang ada di bawahnya.
Epitelium dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok.
  1. Berdasarkan Bentuk dan Jumlah Lapisan Sel
Berdasarkan bentuknya, sel epitelium dapat dibedakan menjadi bentuk pipih, kubus, dan silindris.Berdasarkan jumlah lapisannya, epitelium dapat dibedakan menjadi epitelium simpleks dan epitelium kompleks.
1)     Epitelium Simpleks
Epitelium simpleks terdiri atas satu lapis sel. Jenis jaringan epitelium simpleks beserta letak dan fungsinya dijelaskan dalam tabel berikut.
No.
Jaringan
Letak
Fungsi
1.
Epitelum pipih selapis
Kapsula Bowman, lapisan dalam darah & limfa, alveolus paru-paru, ruang jantung, selaput bagian dalam telinga, dan sel ekskresi kecil dari sebagian besar kelenjar.
Pelapis bagian dalam rongga dan saluran, tempat difusi & infiltrasi zat.
2.
Epitelium kubus selapis
Kelenjar air liur, retina mata, dinding ovarium, & saluran dalam nefron ginjal.
Proteksi, absorpsi, dan sekresi (penghasil lendir atau mucus).
3.
Epitelum silindris selapis
Dinding dalam lambung, usus, kantong empedu, rahim, saluran pernapasan bagian atas, & saluran pencernaan.
Proteksi, sekresi, difusi, dan absorpsi.
4.
Epitelium silindris selapis bersilia
Dinding dalam rongga hidung, trakea, bronkus, & dinding dalam oviduk.
Penghasil mucus untuk menangkap benda asing yang masuk. Getaran silianya menghalau benda asing itu.
5.
Epitelium silindris berlapis semu
Rongga hidung dan trakea.
Proteksi, sekresi, dan gerakan gas.

2)     Epitelium Kompleks
Epitelium kompleks tersusun atas beberapa lapisan sel. Lapisan sel terbawah yang selalu membelah diri untuk mengganti sel-sel permukaan yang rusak disebut lapisan germinativa.Jenis-jenis jaringan epitelium kompleks beserta letak dan fungsinya dijelaskan sebagai berikut.

No.JaringanLetakFungsi
1.Epitelum pipih berlapisKulit, epidermis, rongga mulut, esofagus, laring, vagina, anus, & rongga hidung.Proteksi dan penghasil mucus.
2.Epitelium kubus berlapisKelenjar keringat, kelenjar minyak, ovarium, & buah zakar.Proteksi dan penghasil mucus.
3.Epitelium silindris berlapisLapisan konjungtiva, dinding dalam kelopak mata, laring, faring, & uretra.Proteksi dan penghasil mucus, gerakan zat melewati permukaan, & saluran sekresi kelenjar ludah serta kelenjar susu.
4.Epitelium transisionalKantong kemih, ureter, & pelvis ginjal.Menahan regangan & tekanan.

  1. Berdasarkan Struktur & Fungsi
  • Epitelium kelenjar, berfungsi dalam pembuatan, penyimpanan, & sekresi zat-zat kimia. Dua macam kelenjar utama yaitu kelenjar eksokrin & endokrin.
  • Epitelium penutup, berfungsi melapisi permukaan tubuh & jaringan.

  1. 2.      Jaringan Pengikat
Jaringan pengikat berfungsi melekatkan suatu jaringan dengan jaringan lain, membungkus organ-organ, mengisi rongga di antara organ-organ, dan menghasilkan imunitas.
  1. Komponen Jaringan Pengikat
1)     Matriks
Matriks terusun oleh serabut-serabut dan bahan dasar.Serabut dibedakan menjadi serabut kolagen, serabut elastin, dan serabut reticular.Bahan dasar terdiri atas asam mukopolisakarida.Komponen utama asam mukopolisakarida adalah asam hialuronat. Semakin banyak asam hialuronat yang terkandung di dalam matriks, maka matriks akan semakin lentur. Komponen utama bahan dasar lainnya adalah mukopolisakarida yang mengandung sulfa, khususnya kondroitin sulfat.Jika bagian mukopolisakarida meningkat, matriks menjadi semakin kaku.
2)     Sel-sel Jaringan Pengikat
Beberapa jenis sel yang tertanam dalam matriks sebagai berikut.
a)      Fibroblast, berfungsi mensintesis dan mengekskresikan protein.
b)     Mekrofag, berfungsi dalam pinatosis dan fagositosis.
c)      Sel tiang (sel mast), berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamin.
d)     Sel lemak, berfungsi menyimpan lemak.
e)      Sel darah putih, berfungsi melawan patogen penyebab penyakit.
  1. Macam-macam Jaringan Penyakit
Berdasarkan struktur dan fungsinya dikelompokkan sebagai berikut.
  • Jaringan Pengikat Biasa
    • Jaringan Pengikat Longgar
Jaringan ini mempunyai susunan serat-serat yang longgar.Matriksnya berupa cairan lender (mucus).Pada matriks terdapat berkas serabut kolagen yang fleksibel, tetapi tidak elastis.Jaringan pengikat longgar terdapat di sekitar pembuluh darah, saraf, dan organ tubuh.
  • Jaringan Pengikat Padat
Jaringan ini mempunyai struktur serat-serat terutama kolagen yang padat.Jaringan pengikat padat dibedakan menjadi jaringan pengikat padat telur (contoh pada tendon) dan jaringan pengikat padat tidak teratur (contoh pada lapisan di bawah kulit).
  • Jaringan Pengikat dengan Sifat Khusus
    • Jaringan Tulang Rawan
Tulang rawan berfungsi sebagai rangka tubuh pada awal embrio, menunjang jaringan lunak dan organ dalam, serta melicinkan permukaan tulang dan sendi.Matriks jaringan tulang rawan terdiri atas kondrin.Sel tulang rawan disebut kondrosit.Jaringan tulang rawan terdiri atas kartilago hialin, dan kartilago fibrosa, dan kartilago elastis dengan ciri-ciri sebagai berikut.
Ciri-ciriKartilago HialinKartilago FibrosaKartilago Elastis
SerabutSerabut kolagen yang halus.Serabut kolagen yang padat dan kasar.Serabut elastis dan serabut kolagen.
Warna matriksPutih kebiru-biruan dan tembus cahaya.Gelap dan keruh.Keruh kekuning-kuningan.
LetakUjung tulang keras, cakram epifisis, persendian, dan saluran pernapasan.Ruas-ruas tulang belakang, simfisis pubis, dan persendian.Epiglotis, daun telinga, & bronkiolus.
FungsiMemberi kekuatan, menyokong rangka embrionik, menyokong bagian tertentu rangka dewasa, & membantu pergerakan persendian.Menyokong dan melindungi bagian di dalamnya.Memberi fleksibilitas dan sebagai penyokong.

  • Jaringan Tulang Keras
Sel tulang disebut osteosit yang dibentuk dari osteoblast. Antara osteosit yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh kanalikuli. Matriks osteoblast mengandung kalsium fosfat.Endapan garam mineral menyusun dan melingkari bagian pusat tulang membentuk lamela.Pada batas lamela terdapat lakuna.
Berdasarkan susunan matriksnya, jaringan tulang dibedakan menjadi tulang keras dan tulang kompak dan tulang berongga atau tulang spons.Tulang keras memiliki matriks yang susunannya rapat.Tulang spons memiliki susunan matriks longgar atau berongga. Perhatikan struktur tulang pada gambar di samping! (Sistem Havers pada jaringan tulang & penampang tulang pipa)
Pada tulang keras atau kompak, sel-sel tulang tersusun membentuk sistem Havers. Bagian tengah sistem Havers terdapat saluran Havers. Di antara dua saluran Havers dihubungkan oleh saluran Volkman.Di sekeliling sistem Havers terdapat lamela.Pada lamela terdapat osteosit yang menempati lakuna.
  • Jaringan Darah
Jaringan darah terdiri atas plasma darah dan sel-sel darah.Sel-sel darah meliputi eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping darah).Fungsi darah sebagai berikut.
(1)  Mengangkut sari makanan, O2, dan hormon ke sel-sel tubuh.
(2)  Mengangkut zat sisa dan CO2 dari sel-sel tubuh.
(3)  Mengatur suhu tubuh.
(4)  Leukosit melawan bibit penyakit.
(5)  Menutup luka dengan pembekuan darah.
  • Jaringan Limfa (Getah Bening)
Limfa merupakan suatu cairan yang dikumpulkan dari berbagai jaringan dan kembali ke aliran darah.Komponen seluler berupa limfosit dan granulosi.Fungsi limfa yaitu mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem peredaran.

  1. Jaringan Otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot.Jaringan ini berfungsi melakukan pergerakan pada berbagai bagian tubuh.Jaringan otot terbagi menjadi tiga, yaitu otot polos, otot lurik (otot rangka), dan otot jantung dengan ciri-ciri sebagai berikut.
Ciri-ciri
Otot Polos
Otot Lurik
Otot Jantung
Bentuk selSeperti gelendong, bagian tengah besar, & ujungnya meruncing.Silindris atau serabut panjangSilindris atau serabut pendek
Inti selSatu, di tengahBanyak, di tepiSatu atau dua, di tengah
AktivitasDi luar kehendak (otot tidak sadar)Di bawah kehendak (otot sadar)Di luar kehendak (otot tidak sadar)
KontraksiLambat dan lama, tidak mudah lelahCepat, tidak teratur, & mudah lelahOtomatis, teratur, tidak pernah lelah, & bereaksi lambat
LetakAlat-alat tubuh bagian dalamMelekat pada rangkaJantung
Diskus interkalarisTidak adaTidak adaAda

  1. Jaringan Saraf
Jaringan saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron.Neuron berfungsi merespons perubahan lingkugan, membawa implus-implus saraf ke pusat saraf atau sebaliknya, dan bereaksi aktif terhadap rangsang.Neuron terdiri atas bagian-bagian berikut.
  1. Badan sel saraf yang mengandung inti sel dan neuroplasma.
  2. Neurit atau akson, berfungsi membawa implus meninggalkan badan sel saraf.
  3. Dendrit, berfungsi membawa implus ke badan sel saraf.
Akson dikelilingi oleh sel Schwann.Akson diselubungi oleh selaput neurilema.Sebelah dalam neurilema terdapat selubung mielin.Bagian akson yang tidak tertutup oleh selubung mielin dinamakan nodus Ranvier. Titik pertemuan antara ujung akson yang satu dengan yang lain disebut sinapsis. Sinapsis berfungsi meneruskan rangsang ke sel saraf yang lain dengan cara mengeluarkan neurotransmiter.
Berdasarkan fungsinya, neuron dibedakan menjadi tiga, yaitu neuron aferent, neuron intermedier, dan neuron eferen.
  1. Neuron aferen atau sensorik, menyampaikan rangsang dari reseptor ke sistem saraf pusat.
  2. Neuron intermedier atau interneuron, menyampaikan implus dari neuron sensorik atau neuron intermedier yang lain ke neuron motorik.
  3. Neuron eferen atau motorik, menyampaikan implus dari sistem saraf pusat ke efektor.

  1. Organ dan Sistem Organ
Organ adalah kumpulan beberapa jaringan untuk melaksanakan fungsi tertentu di dalam tubuh.Berdasarkan letaknya, organ pada tubuh dibedakan menjadi dua macam, yaitu organ dalam (contoh usus) dan organ luar (contoh kulit).
Kumpulan berbagai organ yang bekerja sama melakukan suatu fungsi disebut sistem organ. Berikut beberapa sistem organ dalam tubuh hewan mamalia dan manusia.
No.SistemOrganFungsi
1.Pencernaan (digesti)Kelenjar ludah, gigi, lidah, esofagus, lambung, usus, hati, kantong empedu, dan pankreas.Mencerna makanan secara fisik dan kimia untuk diabsorpsi & digunakan oleh jaringan tubuh.
2.Pernapasan (respirasi)Hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan paru-paru.Mengambil O2 dan mengeluarkan CO2dari tubuh.
3.UrinariaGinjal, ureter, kambium, & uretra.Mengeluarkan hasil metabolisme yang tidak berguna ke luar tubuh dan menjaga keseimbangan sel dengan lingkungannya.
4.Peredaran darah (transportasi/sirkulasi)Jantung pembuluh darah, pembuluh liimfa (getah bening), & kelenjar limfa.Mengambil O2& sari makanan ke sel-sel tubuh, mengangkut hasil metabolisme yang tidak berguna ke luar tubuh, serta melindungi tubuh dari penyakit.
5.RangkaTengkorak, tulang belakang, & otot jantung.Menggerakkan bagian tubuh & untuk berpindah, tempat menegakkan tubuh, melindungi organ-organ di bawahnya, tempat melekatnya otot, & alat gerak pasif.
6.OtotOtot rangka, otot polos, & otot jantung.Menentukan postur tubuh, menyimpan glikogen, & sebagai alat gerak pasif.
7.Kelenjar buntu (endokrin)Kelenjar buntu, pituitary, tiroid, paratiroid, pankreas, adrenal, & kelenjar kelamin (buah zakar & indung telur).Memproduksi hormon-hormon untuk mengatur metabolisme dalam tubuh.
8.SarafOtak, sumsum tulang belakang & simpul-simpul saraff (ganglion).Mencerna & merespons rangsang & lingkungannya.
9.Perkembangbiakan (reproduksi)Testis dan ovarium.Perkembangbiakan.
10.IntegumenKulit dan derivatnya.Pelindung tubuh.

Pemahaman mengenai jaringan, organ, dan sistem organ sangat penting dalam penemuan berbagai macam teknologi di bidang kedokteran.Misalnya teknologi transplantasi organ.Organ yang ditransplantasikan misalnya kulit, hati, ginjal, & jantung. Transplantasi biasanya hanya dapat dilakukan jika terdapat kecocokan antara gen pendonor dan penerima

Trafic Visitor